Namaku Putri, lengkapnya Rosdyana Putri, itu nama pemberian orang tua-ku tetapi aku lebih akrab dipanggil dengan nama panggilan Puchan, Pom-pom, dan Iput. Namun, Apalah artinya sebuah nama?, itu kata salah seorang penyair dunia yang sangat terkenal.
Umurku 17 tahun, tetapi oh tetapi itu dahulu kala..:p, sekarang rahasia, kalau penasaran aku yang sekarang adalah seorang istri dan ibu dari satu orang anak, kira-kira berapakah umurku?, Oh iya, hobiku adalah makan, makan yang enak tentunya, kalau berbicara tentang makanan yang enak pastilah terlintas dengan makanan asal kota kelahiranku yaitu Palembang.
Palembang sangat terkenal dengan budayanya yang ‘meriah’ dan tentunya juga dengan kulinernya yang istimewa, apalagi kalau bukan pempek, makanan yang berbahan dasar ikan dan tepung, Di Palembang bukan hanya pempek yang terkenal, tapi ada banyak makanan khas lainnya yaitu tekwan, model, pempek kapal selam, pempek panggang dan masih banyak lagi. Tidak jarang orang di Palembang makan nasi dilengkapi dengan lauk pempek, bahkan ada yang makan nasi goreng dicampur dengan pempek dan disiram kuah cuko yaitu kuah pedas yang terbuat dari cabe rawit, gula merah, dan asam jawa, biasanya disiram di atas pempek, namun kali ini kuah cuko ini disiram di atas nasi gorengnya dan hal ini ini benar-benar terjadi, bila tidak percaya segera saja datangi rumah orang tua-ku, betapa aura pempek ini sangat hebat mempengaruhi orang-orang di Palembang, bisa-bisa seminggu saja tidak makan pempek ‘Wong Plembang’ bisa demam, bahkan ada sebuah ungkapan yang kerap terjadi di sekitaran ‘Wong Plembang’ yaitu, ” Palembang aman, enggak akan pernah ada demo, kecuali kalau harga ikan naik, kalau naik pasti di Palembang demo,” guyonan sederhana itu kerap kali terdengar di lingkungan keluargaku.
Berbicara tentang kuliner khas palembang selain pempek, tentunya kalian pernah mendengar makanan tekwan. Tekwan merupakan salah satu teman ‘si pempek’ juga, bahan dasar utamanya sama yaitu ikan dan tepung hanya saja tekwan ini dimakan dengan disiram kuah udang, dengan potongan bengkoang, dan jamur kuping, enak dimakan selagi hangat.
Tekwan, nama makanan ini terdengar seperti bahasa asing, lebih tepatnya seperti bahasa Cina, memang, Palembang sarat dengan budaya Cina, ini bisa dilihat dengan orang-orangnya yang kebanyakan bermata sipit dan berkulit putih seperti orang Cina.
Tekwan, tekwan, akh..kata ini mengingatkanku dengan cerita lama tentang arti dari nama tekwan itu sendiri. Begini ceritanya :
Suatu sore, aku dan adikku sedang duduk santai di meja makan, seperti biasanya menunggu kudapan sore dari Ibu tercinta yang jago masak, tidak lama kemudian masakan itu terhidang di meja, dengan uapnya yang melayang-layang di udara, aroma khas kuah udangnya yang kental menari-nari di penciuman kami. Segera saja kami santap, dan astaga, perpaduan ikan dan tepung yang pas, sangat lembut dan sangat enak sekali, slurrpppp, hanya dalam 3 menit satu porsi tekwan itu habis tak bersisa.
Setelah merasa kenyang, tiba-tiba saja terbersit pertanyaan dalam benakku yang kulontarkan begitu saja,
Aku : ” Apa sih arti dari tekwan ini?, kok namanya aneh banget. ”
Ibu : “Tekwan itu , tek artinya bekotek, wan itu kawan, bisa jadi maksudnya bekotek samo kawan atau dalam bahasa Indonesia artinya ngobrol-ngobrol bersama teman,” kata ibu sambil mengambil satu piring berisi tekwan lagi.
Aku : ” Kok gak nyambung sih Bu?,” tanyaku.
Ibu : Maksudnya, paling enak makan makanan ini sambil ngobrol bareng kawan, ” jelas ibuku.
Aku : “Oooooo….”
Ibu : ” Hahahah, ya enggak tau, itu kan karangan ibu sendiri, ” sambil senyum malu-malu.
Aku pun mendesah, “hh…cape deh .”
Selang beberapa menit kemudian, adikku tiba-tiba mengemukakan pendapat cerdasnya tentang arti dari nama tekwan ini, “Aha!!”, kata adikku dengan mata berbinar-binar, “Tekwan itu artinya ambil satu- satu mbak!”, aku pun makin bingung, kira-kira apa maksudnya dengan ambil satu-satu?, ternyata maksudnya adalah pengucapan kata tekwan itu seperti pengucapan dalam Bahasa Inggris ‘Take One’, ini cukup masuk akal, karena saat menyantap tekwan kita harus mengambilnya satu-persatu, karena bentuk tekwan yang seperti baso, baso yang terbuat dari ikan.
Mungkin ada banyak lagi arti dari kata tekwan apabila kita mau menelitinya lebih jauh, bahkan bukan tidak mungkin memang ada sejarah asal muasal tentang pemberian nama tekwan ini, tapi apalah arti sebuah nama tekwan? tentunya menurutku sangat berarti, karena menurutku tekwan yang berarti ‘Take One’ cukup masuk akal dan suatu arti yang cerdas, selamat buat adikku, karena telah memenangkan penghargaan dari diriku atas ide kreatifnya..;p, dan hadiahnya adalah ucapan terima kasih, apabila aku memenangkan lomba yang diadakan oleh kompasiana, dan bukan tidak mungkin karena artikel ini, orang-orang penasaran tentang kota Palembang, apalagi dengan makanannya yang menggugah selera, sehingga jari-jari mereka sudah tidak sabar untuk mencari informasi mengenai budaya Palembang melalui web Indonesia Travel.

Tekwan,silahkan take one, ambil satu satu.